Play
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar

Latih Mental Hingga Fisik, Apa Saja Manfaat Mengikuti Lari Maraton?

Latih Mental Hingga Fisik, Apa Saja Manfaat Mengikuti Lari Maraton?


Bagi yang tidak terbiasa, mungkin ada saja yang tidak habis pikir mengapa ada orang yang mau menempuh lari maraton sejauh puluhan kilometer. Wajar jika merasa itu terlalu jauh dan menghabiskan energi. Meski demikian, manfaat lari maraton sepadan dengan jarak yang ditempuh, baik untuk fisik maupun mental.

Namun keliru jika ada yang menganggap lari maraton sebagai aktivitas yang pasti bisa untuk menurunkan berat badan. Tidak ada gunanya lari maraton tapi asupan kalori tidak dikurangi.

Manfaat lari maraton untuk fisik

Jika belum terpikir untuk mulai mengikuti lari maraton, mungkin beberapa manfaat lari maraton ini bisa mengubah pikiran Anda:

Membangun kekuatan tubuh
Sudah tak terbantahkan lagi bahwa lari maraton akan meningkatkan kekuatan jantung serta menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap terkendali. Tubuh juga akan terlatih menyimpan glikogen serta memperkuat otot.

Kualitas tidur lebih baik

Lari maraton memerlukan energi yang sangat banyak dan membuat tubuh bisa beristirahat dengan optimal setelah melakukannya. Itulah mengapa banyak orang yang tidur lebih awal dan nyenyak setelah melakukan lari maraton.

Tubuh semakin terbentuk
Meskipun tidak selalu menjadi tujuan seseorang melakukan lari maraton, namun latihan demi latihan untuk persiapan maraton akan membuat tubuh seseorang terbentuk. Sebut saja bagian kaki dan betis yang akan terbentuk karena massa otot meningkat signifikan.

Manfaat lari maraton untuk mental
Menempuh jarak yang tidak sedikit sangat berpengaruh besar bagi mental seseorang. Bukan tidak mungkin di tengah jalan, mereka akan merasa kelelahan atau ingin menyerah. Namun jika berhasil, ada banyak manfaat untuk mental seperti:

Mengubah perspektif

Ada ungkapan bahwa orang yang sudah pernah menamatkan lari maraton bukan lagi orang yang sama dengan sebelumnya. Sepanjang perjalanan, ada banyak hal yang bisa mengubah mereka. Entah itu terinspirasi melihat semangat peserta maraton lain yang mobilitasnya terbatas atau lebih tua, hingga mental yang lebih terasah.

Mengurangi stres

Lari maraton juga bisa menjadi alternatif aktivitas positif saat merasa stres. Ketika harus menuntaskan jarak yang tidak sedikit, ini akan membuat mental semakin tahan banting, termasuk saat berhadapan dengan pemicu stres di dunia nyata.

Membuka lingkaran pertemanan baru
Orang yang menekuni lari maraton biasanya juga akan bergabung dengan komunitas atau bertemu orang-orang baru dengan minat yang sama. Ini bisa membuka peluang terhadap banyak hal lain yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Meningkatkan kepercayaan diri

Tidak semua orang bisa menuntaskan lari maraton dengan target puluhan kilometer. Namun ketika sudah berhasil, pasti akan ada rasa kepercayaan diri karena bisa melaluinya. Bukan untuk disombongkan, namun rasa percaya diri ini akan berpengaruh terhadap banyak hal di kehidupan seperti pekerjaan dan hubungan personal.

Bahkan lari maraton yang sedang tidak berpihak pada Anda atau pengalamannya kurang menyenangkan pun tetap mendatangkan banyak manfaat. Bukan seberapa cepat atau peringkat Anda di garis finish yang penting. Justru, menghadapi semua tantangan dan mencari cara untuk mengatasinya jauh lebih penting ketimbang lari maraton itu sendiri.

Pada akhirnya, seluruh kesulitan yang dihadapi saat lari maraton itu yang membuat seseorang menjadi lebih kuat dan tahan banting. Dengan semakin banyaknya pengalaman lari maraton yang diikuti, akan semakin membuat seseorang terlatih menghadapi banyak masalah dalam kehidupan.

Bagi yang baru memulai lari maraton, jangan langsung memasang target terlalu tinggi. Teruslah berlatih secara bertahap menjelang momen lari maraton diselenggarakan sehingga tubuh bisa terbiasa sekaligus mengurangi risiko cedera.

Jangan hanya mengikuti lari maraton untuk ikut-ikutan saja. Dengarkan dulu sinyal dari tubuh dan seberapa kemampuan diri sebelum menentukan target saat lari maraton. Sumber: sehatq.com

Tinggalkan Komentar

Berita Baru Berita Lainnya