Sekadau, dermagafm.com.- Pengukuhan Pengkab Perbakin Sekadau pada hari Jumat dan pembukaan turnamen Perbakin Bupati Cup Sekadau yang dilaksanakan di Penanjung Island pada hari Sabtu 15 Januari 2022 didahului dengan upacara Adat Dayak. Pada moment pengukuhan di Kantor bupati Sekadau, dilakukan upacara adat "Terima Tamu sekaligus tarian adat. Demikian pula pada pembukaan Turnamen di Penanjung Island dibuka dengan ritual adat Dayak Suku Mentukak. Ritual adat ini dipimpin langsung oleh " tetua" adat Suku Mentuka, Fransiskus Yohanes ( 56 thn). Menurut ketua Perbakin, Mejeng, upacara adat ini memang sengaja dilakukan karena kejuaraan ini merupakan kegiatan berresiko dan juga sebagai bagian dari pelestarian budaya.
"Saya sangat mendukung prosesi adat ini dilakukan untuk acara-acara seperti ini, selain mohon perlindungan dari Data Petara, juga sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian nilai adat kita, "terang Mejeng.
Adapun tujuan ritual adat menurut pak Frans Yohanes, adalah untuk memberitahu dan minta Ijin kepada Allah di Surga sekaligus mohon penyertaan untuk kegiatan Perbakin Sekadau agar berlangsung lancar.
"Ritual adat ini dilakukan demi kelancaran kegiatan Perbakin, juga untuk kegiatan lainnya perlu dilakukan. Hal ini perlu dillaksanakan sebagai bentuk permohonan kepada Data Petara agar kegiatan kita ini bisa berlangsung lancar, lepas dari hujan, angin dan badai serta aman dari bahaya maut, sebab kegiatan ini bukan kegiatan biasa, tapi kegiatan menembak, " jelas Frans.
Acara ritual adat seperti ini memang bagian dari aktivitas kehidupan masyarakat Adat Dayak apabila ada event-event besar hendak dilaksana kan dan ini sudah menjadi kebiasaan atau tradisi dan menjadi kebiasaan dari dulu sampai sekarang ini.
"Kalau ada acara besar, seperti kedatangan tamu agung, acara gawai, dan acara lainnya, orang Dayak selalu melakukan acara adat seperti ini, baik di kampung maupun di kota, tetap kita pertahankan, ini bagian dari menjaga dan mempertahankan tradisi orang Dayak, "tambah Frans.
Di masa modern ini, ternyata tradisi dan upacara adat tradisional suku manapun cukup mudah ditemukan pada mediasosial dan ini ibaratkan sinyal bahw budaya atau tradisi tak lekang ditelan jaman.
" Banyak acara adat yang kita bisa lihat di medsos, youtube, facebook, dll. Itu berarti budaya tradisional tetap eksis dan tidak akan hilang, paling-paling menyesuaikan bentuknya sesuai dengan situasi, " tutup Frans.