Maria Goreti saat acara Talkshow di program RUANG DISKUSI PUBLIK Radio Dermaga 100,9 FM, Kamis 3 Maret 2022 pukul 13.00-14.00 |
Dalam kesempatan tersebut Maria Goreti mengucapkan terimakasih kepada Radio Dermaga Sekadau karena menerima kunjungannya yang ketiga kalinya ini walaupun kondisi kita kurang baik saat ini terancam kesehatan secara Nasional bahkan Internasional akibat covid19.
Terkait dengan UU Desa yang direncanakan akan direvisi, harapannya jangan sampai revisinya menyangkut hal yang sangat penting seperti DD yang sudah terbukti manfaat langsung oleh masyarkat.
"Kalaupun ada revisi yang dilakukan, jangan sampai menyangkut pengurangan anggaran pembagunan dan pemberdayaan lainnya yang selama ini sudah dirasakan masyarakat desa lebih dari satu dekade," ujarnya.
"Sebaiknya UU Desa ini jangan diburu-buru direvisi tapi diterapkan secara maksimal sambil dimonitoring oleh pihak pemerintah dimana kesalah-kesalahan administratif yang bisa dievaluasi bersama, sebab outputnya selama ini berdasarkan yang kami lihat lebih banyak manfaat pembangunannya dibanding dengan kesalahan teknis di lapangan, ibaratnya UU Desa ini memindah gula pembangunan ke Desa yang diikuti kegiatan pembangunan ke Desa pula, dimana pembangunan infrastruktur di Desa jelas sudah sangat membantu menghidupkan berbagai aktivitas kehidupan masyarakat desa " tambahnya.
Maria Goreti yang berlatar belakang ilmu komunikasi ini juga menyampaikan kondisi saat ini terdapat indikasi penyesatan nilai-nilai Pancasila.
"Ada indikasi bahwa anak-anak dalam keluarga diajarkan tidak menghomati adanya perbedaan, tidak boleh menghormati bendera, dilarang menyanyikan lagu-lagu Nasional bahkan ada kurikulum yang menyimpang dari program Pendidikan Nasional yang bertentangan dengan nilai-nilai yang kita anut selama ini, dan tentu hal ini menjadi keprihatinan kita bersama dan tidak boleh dibiarkan sampai berlarut-larut, "ujar Maria Goreti yang sebelumnya menjadi aktivis pemberdayaan masyarakat di Kalbar ini.
" Selaku Senator dan bersama senator lainnya asal Kalimantan Barat, saya tidak bosan-bosannya mewartakan nilai keberagaman dan butir-butir Pancasila, misalnya saat kunjungan kerja ini dalam tim saya ajak perwakilan kelompok milenial dari berbagai latar belakang, suku dan agama dengan maksdu bri contoh kebhinekaan tunggal Ika. Dalam kunjungan kerja saya ke beberapa wilayah salah satunya daerah Kembayan Kabupaten Sanggau, saat di SMK di sana, saya sampaikan nilai-nilai Pancasila yang memang sudah ada dalam kehidupan sosial masyarakat kita dari dulu, dengan harapan mereka memahami bahwa pergaulan masa kini dimana terdapat nilai-nilai Pancasila dirasakan langsung oleh masyarakat karena pancasila adalah diri kita, jika kita merusak nilai-nilai Pancasila berarti kita merusak diri kita sendiri, nilai-nilai Pancasila masih tetap aktual sampai sekarang dan akan datang, makanya perlu kita sosialisasikan terus,"tambah Senator ini.
Saat ditanya soal Ibu Kota Negara yang akan dipindahkan ke Kaltim, Maria Goreti sangat menyambut baik rencana yang sejak Presiden Sukarno sudah dibuatkan route map-nya ini.
"IKN saat ini dikondisikan kelompok-kelompok tertentu seakan-akan muncul secara tiba-tiba, padahal yang sebenarnya gagasan ini sudah rencanakan oleh Presiden pertama Sukarno yang akan memindahkannya ke Kalimantan Tengah tepatnya di Palangkaraya, namun oleh Presiden Jokowi dipindahkan ke Kaltim karena salah satu alasannya Palangkaraya jauh dari laut dimana sangat diperlukan oleh sebuah Ibu Kota Negara. Rencana perpindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta karena berbagai faktor diantaranya iklim pasang surut air laut yang sudah membuat kota Jakarta mulai terendam, kemudian kondisi tanah Jakarta yang turun setiap tahunnya dan tentu saja ini adalah program yang sudah dikaji dirancang oleh BAPPENAS, " terangnya lagi.
"Kalbar merupakan Provinsi penyangka Ibu Kota Negara, oleh karena itu kaum milenial memiliki peluang yang sangat terbuka lebar untuk terlibat aktif dengan mempersiapkan SDM sesuai dengan bakat dan skill, supaya nantinya bukan sebagai penonton di IKN tetapi sebagai pemain di sana, " tutupnya. (Ika)
Editor Drs. Michael Nico Bohot
Simak siarannya di 100,9 FM, satu2 nya radio siaran di Kab sekadau , atau di dermagafm.com