Misa Peringatan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-56, dipimpin Pastor Deodatus Kolek Pr, di Gereja Sto Paulus Tuguk, Kec. Kayan Hilir Kab.Sintang Minggu, 29 Mei 2022 |
Sekadau, dermagafm.com - Mendengarkan dengan telinga hati adalah thema hari komunikasi sosial Sedunia ke 56 yang dicanangkan oleh Paus Fransiskus dari Vatican Roma Italia kepada 1,3 milyar umat Katolik di seluruh dunia. Hal ini disampaikan oleh Pastor Deodatus Kolek Pr, Pastor Kapelan di Paroki Tuguk, saat memimpin misa hari komunikasi sosial sedunia di Gereja Santo Paulus Tuguk Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang Minggu 29 Mei 2022
Pastor Deodatus Kolek Pr asal Ambalau, yang ditabiskan 24 November 2021, mewartakan kembali pesan Paus, pada hari komunikasi sosial sedunia ke 56 ini melalui Kotbahnya dengan panduan thema Hari Komunikasi sosial sedunia.
“Bapa Suci berpesan kepada seluruh umat pada hari komunikasi sosial sedunia ke 56 yaitu mendengarkan dengan telinga hati, umat diajak bukan hanya mendengar dengan telinga tetapi dengan telinga hati, menaruh telinga di hati berarti mendengarkan dengan sabar dengan penuh perhatian apapun yang menjadi keluhan lawan bicara kita dan juga berani untuk menyampaikan kebenaran dengan hasil mendengarkan firman Tuhan, pertama-tama kita memang harus mendengarkan firman Tuhan supaya yang kita omongkan itu juga firman Tuhan, yang kita lakukan juga adalah sesuai dengan firman Tuhan, itu sebenarnya inti dari pesan paus, supaya kita semua selalu disegarkan dan mempunyai kekuatan iman tidak kosong rohani kalau kita mendengarkan Firman Tuhan itu, “pesan Pastor.
Pastor juga menyampaikan bahwa komunikasi itu adalah suara (voice) bukan kebisingan (noise) yang saat ini melanda dunia yang selalu riuh rendah dengan berbagai kekacauan dan kekosongan rohani.
“Jadi yang dibutuhkan dalam komunikasi itu adalah suara (voice) bukan kebisingan (noise), yang dibutuhkan adalah suara-suara kebenaran, kadang-kadang kita manusia jatuh pada gosip-gosip pada omongan jelek tentang orang lain tentang orang-orang yang kita tahu, sebenarnya yang dibutuhkan gereja sekarang adalah suara yang mewartakan kebenaran, mewartakan keadilan, sehingga yang muncul adalah betul-betul suara jernih dan itu mengubah dunia, karena yang dibutuhkan bukan kebisingan (noise) tetapi suara kebenaran (voise), “lanjut Pastor.
“Pesan untuk kita sebagai pengguna media sosial, gunakanlah media sosial dengan baik Jangan menyebarkan tentang persoalan-persoalan pribadi atau persoalan orang lain atau maslah-masalah dalam rumah tangga kita sendiri di status wa, status face book, untuk apa orang lain tahu dengan persoalan rumah tangga kita, itu malah akan menambah masalah bukan menyelesaikan masalah. Tampilkanlah di status facebok, WA kita keindahan alam, keindahan kebersamaan, keindahan ajaran orang lain. Gunakan bermedia sosial dengan bijak, “tutup Pastor yang disambut dengan applause oleh umat yang memenuhi gereja ukuran 10 x 30 m ini. (Tim)
Editor: Drs.M. Nico Bohot
Info ini bisa disimak juga melalui radio Dermaga 100,9 FM atau di link dermagfm.com