Play
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar

Mgr. Dr.Ir. Samuel, Uskup Sintang: Orang Muda Harus Bangkit dari sekarang

Foto bersama  Mgr Dr. Ir Samuel Oton Sidin,
Uskup Keuskupan Sintang,  Pstr Paroki Tuguk, Pice dan Pstr Kolek, serta Br.Filipus Neri CSA, pasca Misa penutupan kegiatan OMK Paroki Tuguk Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang.

Sekadau, dermagafm.com -  Kaum muda  di manapun,  selalu menjadi pusat perhatian  pemerintah atau lembaga lainnya karena mereka merupakan aset bangsa yang perlu dididik secara terus-menerus  untuk mempersiapkan dirinya sebagai generasi penerus bangsa. 

Hal ini pula yang dilakukan oleh Paroki Santo Paulus Tuguk dengan mengadakan kegiatan Orang Muda Katolik (OMK) sekaligus dalam rangka ulang tahun Paroki Santo Paulus Tuguk  ke 42 yang dipusatkan di Tuguk,  Keuskupan Sintang Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang  akhir Mei yang lalu. 

Peserta kegiatan sebanyak 378 berasal dari puluhan kampung  di wilayah Paroki Tuguk.

Kegiatan OMK  yang berlangsung dari tanggal 28 sampai 30 Mei ini ditutup oleh Uskup Keuskupan Sintang  Mgr. Dr. Ir. Samuel  Oton Sidin, OFM Cap.  Pada kesempatan tersebut  Mgr  Samuel  menyampaikan pesan khusus kepada anak muda supaya selalu bersemangat  membangun masa depan bangsa dan negara ini, khususnya bagi Gereja Katolik. 

“Mari kita mengupayakan kemajuan-kemajuan bagi masa depan orang Dayak yang masih banyak tertinggal dalam berbagai hal, kalau kalian tidak ada semangat sekarang, maka tidak ada masa depan bangsa kita ini. Ada beberapa hal yang penting  dan selalu  saya kemukakan  bahwa  kalian nanti akan menjadi  bapak dan ibu. Saya ingatkan kalau bahwa dalam gereja dan agama Katolik bahkan di negara kita Indonesia,  tidak dilarang memiliki anak lebih dari 2 bahkan sampai 9 atau 10,  asal bisa mensejahterakan mereka dan saya yakin orang tua anak-anak di Kalimantan ini mampu menyekolahkan dan mensejahterakan anak sebab kita memiliki tanah yang luas, hutan yang rimbun tanah yang subur, kebun karet yang banyak, hanya tinggal sekarang perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya dengan kerja keras, kerja cerdas, didukung IT yang cukup, yang bisa diambil dari google.  Tanami tanahnya dengan berbagai tanaman, pinang, karet, coklat, rotan dan sebagainya untuk kesejahteraan masyarakat kita. Hidup kaum muda haruslah pintar, cerdas, rajin, komunikatif, bijak beriman dan bermutu,"tegas Uskup yang pernah mendapat Kalpataru dari Presiden SBY.

"Sejarah hidup kita di Kalimantan membuktikan bahwa banyak anak itu bisa juga mensejahterakan kita asal kita rajin bekerja dan tentu saja rajin berdoa sebab kalau masyarakat kita sedikit,  maka di berbagai kesempatan kita sulit mendapatkan hak kita di tanah kita sendiri bahkan kadang-kadang saya lihat saat ini banyak di antara kita yang hanya menjadi penonton di tanah sendiri. Padahal anaknya cuma dua itu sebabnya saya memberikan pesan kepada kaum muda secara khusus agar tetap mempertahankan tanahnya dan menambah jumlah penduduk di seluruh wilayah Kalimantan ini agar kita tidak tertinggal dalam jumlah, agar bisa menjadi pemimpin di tanah kita sendiri, karena kita banyak,"sambung Uskup yang juga alumnus SMA Seminary Nyarumkop ini.

Sementara itu dalam wawancara dengan radio Dermaga, Pastor Paroki, Pice menyampaikan kegiatan ini adalah bagian dari program Dewan Pastoral Paroki Tuguk  untuk mempertemukan kaum muda Katolik untuk saling memperkuat dan bangun kerjasama.

"Mari kita mendukung OMK, sebab mereka adalah agen perubahan untuk bangsa, untuk Gereja Katolik supaya lebih baik pada masa depannya dan ini harus ditopang dengan pembinaan rohani dengan berbagai kegiatan yang menunjang yaitu kegiatan lomba baca kitab suci, lomba menyanyikan Mazmur, lomba lagu-lagu rohani dan juga lomba pantun, pantun ini bagus karena sebagai khasanah budaya sastra, dengan pantun kita dapat memberikan pesan moral bahkan koreksi perilaku manusia dan ada peserta salah satu stasi yang menampilkan pentas seni tentang kebiasaan hidup suku Dayak mulai dari berladang,  menebas menebang bahkan sampai kepada gawai, juga dalam bentuk tari dan ini sangat luar biasa bagusnya.  Acara ini juga sebagai perayaan ulang tahun Paroki Tuguk ke-42 didirikan pada tahun 1980. Terima kasih pak Bohot karena selalu hadir pada kegiatan di kampung Pak Nico Bohot ini, "ujar Pastor Pice, yang alumnus Universitas Katolik Parahyangan Bandung ini.

Sementara itu Shela salah satu peserta kegiatan temu OMK yang berasal dari Pauh Desa, sangat bersyukur karena kegiatan ini yang sudah beberapa tahun ditiadakan gara-gara karena covid-19.

"Ini merupakan pertemuan yang luar biasa sebagai tanda bahwa OMK lahir dan hidup kembali setelah beberapa tahun off karena covid-19.  Saya sangat terkesan, luar biasa karena memberikan pengalaman yang juga luar biasa,  kita hidup kembali...Pesan saya, agar anak muda tetap semangat sebab anak muda ini adalah harapan bangsa dan harapan gereja dan agama Katolik untuk memajukan bangsa, kita bangun kualitas yang lebih baik untuk generasi yang akan datang,"ujar Shela, juara 1 lomba nyanyikan Mazmur di kegiatan ini.

Editor: Drs. M. Nico B

Simak siarannya di 100,9 FM dan di dermagafm.com

Tinggalkan Komentar

Berita Baru Berita Lainnya