Play
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar

Sayang kalau nggak dibaca....inilah Kesan dan pesan kami pada Gawai Dayak kita

Sekadau, dermagafm.com - Perhelatan Gawai Dayak ke-11 Kabupaten Sekadau di Betang Youth Center dibuka oleh Gubernur Kalimantan Barat dalam hal ini diwakili oleh Frans Zeno, S.STP pada hari Rabu 13 Juli 2022.

Acara yang dihadiri Ketua Dewan Adat Dayak Provinsi, Sekjen Majelis Adat Dayak Nasional, Wakil Bupati Sanggau, perwakilan Bupati Sintang, perwakilan Bupati Landak, Wakil Bupati Sekadau, sert sejumlah undangan VIP lainnya ini, berlangsung sampai dengan 16 Juli 2022 dengan berbagai perlombaan seni tradisi, kreasi dan kebudayaan yang melibatkan Sanggar-sanggar,  paguyuban dan dewan Adat Dayak se Kabupaten Sekadau. 

Simak kesan-kesan peserta ataupun Ketua Kontingen dari 7 Kecamatan dan komentar yang  lainnya yang sempat diwawancarai oleh radio Dermaga 100,9 FM Sekadau.

Kesan dari Ando, kontingen Nanga Taman, asal Desa RirangJati.

Saya pribadi atau mungkin juga kawan-kawan lain, mengucapkan terima kasih kepada panitia Gawai Dayak Kabupaten Sekadau karena sudah menyelenggarakan pesta yang menurut saya sangat meriah dan panitia sudah menyiapkan sarana yang cukup untuk kontingen untuk kecamatan,  itu yang saya rasakan,  perlombaan-perlombaan yang kita ikuti semuanya, walau hasil belum maksimal, tapi kami tampil sebisa mungkin menjadi yang terbaik, sekurang-kurangnya bisa meramaikan dan memeriahkan dan berpartisipasi  serta mendukung kegiatan panitia atau daerah ini, terima kasih kepada panitia dan terima kasih kepada semuanya, dan berharap tahun depan makin meriah lagi,"ujar Ando yang menjadi salah satu pendukung utama Radio Dermaga fans Club ini.

Dimo Arto dari Kontingen DAD Nanga Mahap.

"Kami dari Kontingen Nanga Mahap sangat  mendukung sekali kegiatan ini dan berterima kasih kepada panitia dan ketua DAD serta masyarakat kota Sekadau karena berani dan mampu menggerakan masyarakat, walaupun kita masih di ujung masa pandemi covid19 ini, kita masih mampu sebagai orang Dayak berkumpul bersatu padu menyelenggarakan dan mengikuti serta mensukseskan kegiatan tahunan ini. Kami dari Kontingen Nanga Mahap mengikuti semua mata lomba dan kegiatan yang disiapkan oleh panitia dan  peserta  38 orang di luar dari pengurus DAD Kecamatan dan Muspika. Saat malam terakhir kami akan undang kembali seluruh kontingen Mahap dan warga yang mau datang, supaya memeriahkan acara ini. Saya secara pribadi salut atas sambutan dan ajakanKetua MADN, Yakobus, saya sangat terharu mendengarkan pernyataan bahwa sekali Dayak tetap Dayak, jangan jual tanah kita untuk hal yang tidak penting, tanah hatrus dipertahankan dan kita harus bersatu padu sebagai orang Dayak demi mendukung negara kesatuan RI," ujar Dimo.

Berikutnya dari Belitang Hulu,  Ketua DAD Belitang Hulu...Zefanya.

"luar biasa acara ini walaupun kita masih di masa COVID19dan masyarakat masih banyak yang taati prokes. Kami lihat saat malam hari pengunjungnya sangat luar biasa, mungkin ini sebagai bentuk ungkapan syukur dan ucaopan selamat tinggal pada Covid19. Terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Sekadau karena sudah memberikan dukungan penuh kepada masyarakat Dayak di Kabupaten Sekadau khususnya dalam event kegiatan pesta gawe daya ke-11, juga terimakasih kepada Pengurus DAD Kabupaten. Tahun ini saya sengaja mendukung hadir di sini untuk mensupport anak-anak kaum remaja kita dari Belitang Hulu agar tetap mau melestarikan budayanya,  belajar dan bersaing atas nama wilayah Belitang Hulu sehingga mereka punya pengalaman lebih. Anak-anak kita nih calon pemimpin di masa depan, maka dari sekarang mereka berlomba dan bertanding sambil belajar menjadi pemimpin,  siap tampil di event apapun. Moment ini momen gawai ini merupakan latihan untuk tampil percaya diri,"ujarnya.

Ketua DAD Kecamatan Belitang Hilir Pak Meningan

"Ya memang kalau dilihat dari jumlah orang yang hadir atau nama pengunjung Memang luar biasa namun tapi kalau kami sendiri sebagai Kontingen terutama untuk persiapan mengikuti perlombaan mungkin belum maksimal karena mungkin juga karena kopi yang melanda selama 2 tahun ini kita tidak pernah tampil selama 2 tahun jadi membuat tim Kontingen khususnya wilayah di tangkir tidak bisa mempersiapkan secara maksimal karena tadi 2 tahun berturut-turut tidak ada jadi tahun ketiga ini kita tampil menurut saya belum maksimal, tapi sudah sudah lumayan lah sebagai peserta mereka sangat aktif ya walaupun berhasil di banyak bidang perlombaan,  yang penting bagi kami partisipasi tahun ini lumayan lah.Kontingen kami berjumlah 46 orang dan ketuanya sendiri adalah saudara Andre saya hadir Untuk mensupport adik-adik yang saya lihat cukup bersemangat ya dari Belitang Hilir. Terima kasih Pak Nico atas kesempatan memberikan komentar saat ini melalui media radio ataupun media online,"katanya. 

Boy Sandy dan Indra Elkana, utusan DAD Belitang

"Anggota atau peserta kami dfari Belitang ya 22 orang dengan dan kami  cukup puas, paling tidak kami bisa mendapat juara 3 pop singer adik Ferki, mahasiswa yang masih kuliah di Pontianak,  walaupun belum bisa juara 1 tapi bagi kami sangat bangga juga ya, ini kan  bagian dari partisipasi kami dari Belitang,"ujarnya.

Hal Senayan disampaikan oleh ketua kontingen, Boy Sandi," saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh panitia gawai Dayak ke-11 ini dan melihat partisipasi para pengunjung di malam hari sangat luar biasa ini sesuatu yang kita bisa pertahankan,'ujar anggota Radio Dermaga fans club ini.

Kontingen DAD Sekadau Hulu, kordinatornya Pak Pohan, seorang seniman senior.

"Kami sangat mendukung kegiatan ini apalagi kami yang memang di bidang seni ini tentu sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini dan melibatkan kaum muda dari berbagai skill, berbagai latar belakang sehingga mempersatukan mereka adalah event gawai ini maka saya selaku seorang seniman saya hadir mendukung anak-anak ini sehingga ke depannya event budaya ini bisa menumbuh kembangkan minat generasi muda kepada kebudayaan, peserta kami  50 orang,"katanya. 

Nanda salah satu peserta lomba lukis perisai peserta dari Kontingen DAD Sekadau Hulu.

"Saya suka seni ukir, mungkin warisan dari orang tua saya yang secara otomatis melekat dalam diri saya. Melalui event ini saya belajar juga karena baru pertama kali belajar menjadi peserta berkompetisi dengan yang lain-lainnya. Saya satu-satunya perempuan ikut acara ini merasa tertantang dengan peserta yang lainnya maka saya usahakan bagaimana membuat yang terbaik menurut kemampuan lalu saya berharap generasi muda khusus perempuan bisa mengembangkan diri dengan bakatnya masing-masing pasti punya talenta semuanya,"ujar Nanda.

[16/7 00.04] Nico: Perempuan ikut acara ini merasa tertantang dengan peserta yang lainnya maka saya usahakan Bagaimana membuat yang terbaik menurut kemampuan saya

Sabinus Suparjo,  koordinator kegiatan lomba dari DAD Sekadau Hilir.

"Peserta dari DAD Sekadau Hilir yang mengikuti perlombaan sebanyak 54 orang. Bersama-sama kawan-kawan, kami dipercaya untuk mewakili Sekadau Hilir. Kami telah berusaha tampil dengan maksimaldan Puji Tuhan, ada  yang berhasil dan ini yang memberikan  motivasi tersendiri. Atas nama kawan-kawan mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia dan kepada kawan-kawan serta,  kepada pemerintah Bupati dan Wakil Bupati yang telah membantu  melestarikan budaya orang Dayak ini terutama yang berkaitan dengan seni seni tari seni musik seni suara dan lain-lainnya. Saya berharap ke depan kaum muda tetap semangat mencintai budayanya dengan cara masing-masing sesuai dengan skill masing-masing misalnya ada yang suka musik kembangkan musik suka cari yang suka tulis-menulis silahkan kembangkannya dan kita gunakan juga teknologi IT dan medsos yang saat ini sudah berkembang pesat. Bagi kami jangan melihat kekurangannya, tapi kekurangan panitia dan kekurangan kami peserta kita jadikan evaluasi internal agar ke depan tampil lebih maksimal. Kata orang tua dulu, "experience is the best teacher, pengalaman jadi guru terbaik kita,"kata Parjo panggilan akrabnya. 

Adalah pemuda bernama Man, yang buka warung minuman saset dan sejenisnya di samping Tugu Ayam Pasar Baru menceritakan bagaimana pengaruh gawai selama beberapa hari ini untuk  warung-warung kecil, dan  merasa beruntung sekali karena peluang ini karena  gawai selama ini membantu menggerakkan ekonomi  yang kecil-kecil ini nah mudah-mudahan tahun depan ini makin rame lagi itu harapan saya terima kasih kepada panitia. 

"Saya Novi dari Mempawah yang buka STAN Mainan (lempar balon)dan lainnya) yang pasang tarif  untuk  tarif Rp20.000 per tiket. Alhamdulillah,  laris manis anak-anak dan kakum remaja bahklan orang tua mau antri dengan harga Rp20.000, mereka mencoba mendapatkan berbagai hadiah salah satunya adalah boneka beruang,  panda dan lain-lain. Walaupun mereka tidak mendapat tidak berhasil memecahkan salah satu balon tapi mereka mendapatkan souvenir dari pihak penyelenggara," ujarnya percaya diri.

"Saya Fransiska dari Pontianak,  ya ikut kegiatan ini ya Puji Tuhan ya walaupun tidak semeriah sebelum covid19 tapi ini menunjukkan bahwa ekonomi masyarakat sudah mulai bangkit saya sering ikut kegiatan ini juga di Pontianak kemudian gawai di terakhir itu ada di Sanggau dan di Sekadaun ini Nanti tanggal 20-an atau akhir bulan ini ada gawe lagi di Sintang dan saya akan ke sna juga,  saya jual barang-barang rohani buku-buku,  Rosario, patung dan lain-lain juga aksesoris kebudayaan Dayak,"ujarnya sembari ucapkan terima kasih pada panitia.(tim)

Editor: Drs.Nico Bohot

Info ini bisa disimak di Radio Dermaga 100,9 FM atau di medsos radio dermagafm.com 

Tinggalkan Komentar

Berita Baru Berita Lainnya