Kadis Pertanian Kabupaten Sekadau, Drs. Sandae berikan sambutan pembukaan. |
Sekadau, defmagafm.com - Sehubungan dengan terbitnya regulasi Uni Eropa terkait upaya memastikan komoditi utama yang dikonsumsi secara luas di negara-negara mereka (termasuk kelapa sawit) harus terbebas dari deforestasi dan degradasi hutan, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau memfasilitasi KAOEM TELAPAK untuk melaksanakan kegiatan Pertemuan Multipihak Menuju Sawit Berkelanjutan yang dapat Bersaing di Pasar Global.
Acara yang diikuti oleh Kadis Koperasi, juga SPKS, perwakilan dari perusahaan dan sejumlah media, termasuk Radio Dermaga, dibuka oleh Kadis Pertanian Kabupaten Sekadau, Drs. Sandae di aula Hotel Vinca Sekadau, 4 April 2023.
Kadis Pertanian Kabupaten Sekadau dalam sambutannya mengatakan bahwa
Union Deforestation Regulation (EUDR) merupakan upaya dan wujud tanggung jawab Uni Eropa sebagai konsumen untuk memastikan komoditi utama yang dikonsumsi secara luas di negara-negara mereka yaitu kelapa sawit, kayu,
kopi, kakao, kedelai dan daging sapi namun ikut juga memasukkan kertas (printed paper) dan karet harus terbebas dari deforestasi dan degradasi hutan.
"EUDR ini merupakan "barang baru" yang belum dikenal dan dipahami oleh banyak orang bahkan pihak-pihak Daerah, Pemerintah yang notabene berkepentingan terhadap hal ini, diantaranya
termasuklah European Peraturan
Perusahaan Perkebunan, Pabrik Kelapa Sawit dan Pekebun Swadaya. Padahal sebagai negara produsen komoditas tersebut diatas, kita akan mendapatkan dampak secara langsung maupun tidak langsung oleh regulasi ini. Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas penting yang menunjang Perekonomian Kabupaten Sekadau. Oleh karena itu Pemerintah Daerah sangat berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan
pengelolaannya, hal ini selaras dengan Program
unggulan Daerah yaitu Infrastruktur, Perkebunan,"ujar Kadis.
Sementara itu Mardi Minang Sari, perwakilan Kaoem Telapak Bogor mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini ada 3 hal yakni:
1. Menyosialisasikan perkembangan tren positif di negara-negara konsumen sawit Indonesia yang kini menyaratkan pemenuhan praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practice) dan berkelanjutan sehingga dapat dipahami oleh para pihak,
2. Mengidentifikasi tantangan, kebutuhan dan rekomendasi solusi bersama para pihak seperti Pemerintah Daerah, pelaku bisnis, petani swadaya, masyarakat adat komunitas lokal untuk perbaikan tata kelola sawit di Sekadau menuju sawit berkelanjutan yang menyejahterakan.
3. Merumuskan peta jalan (road map) bersama sebagai respon dan langkah strategis depan menuju perbaikan tata kelola sawit yang berkelanjutan di Kabupaten Sekadau untuk meningkatkan daya saing di pasar global. (mita&nb).
Editor:Pen.jab radio
Info ini bisa disimak dari 100,9 FM atau di medsos radio dermaga, Tik Tok dan Facebook-nya