Markus Peri Anggara, SH Caleg Partai Demokrat Daeral Pemilihan 1 sekadau |
Peri, begitu panggilan sehari-harinya ini - anak muda yang lahir tanggal 20 November tahun 2000, adalah anak pertama dari Yohanes Anes-seorang pengusaha yang sukses dengan soumil dan mebelnya.
Kepada radio Dermaga, Markus Peri Anggara SH, menuturkan bahwa sebagai generasi muda, ia melihat Partai Demokrat ini sesuai dengan Visi dan Misinya dengan thema Perubahan dan Perbaikan ini memberikan kesempatan kepada kaum muda dan dirinya untuk menjadi salah satu calon legislatif.
"Saya memang sejalan dengan visi dan misi dari Partai Demokrat yang memprioritaskan generasi muda untuk maju dan terjun langsung di dunia politik dan karena sebagai perwakilan dari generasi muda kami bangga dengan partai Demokrat yang telah memberikan ruang dan kesempatan sesuai dengan visinya yaitu muda adalah kekuatan," ujar Peri yang November nanti akan memasuki usia 23 tahun.
Peri mengatakan dirinya ingin menunjukkan bahwa anak muda kini bisa menjadi pemimpin karena visi dan misi serta punya tujuan bahwa kaum muda adalah kekuatan, dirinya percaya kini saatnya yang muda yang berkarya.
"Menurut pandangan saya generasi muda ini merupakan tongkat estafet dari kepemimpinan untuk bangsa dan negara ini artinya ketika kaum muda atau yang biasa kita sebut dengan generasi milenial ini diberikan kesempatan diberikan kepercayaan diberikan mandat untuk bertarung dalam kontestasi politik ini kita tentu harus bangga ketika ada perwakilan muda yang mewakili teman-teman lainnya untuk terjun di dunia politik,"tegas kaum milenial dan penerus usaha orang tuanya ini.
"Ini merupakan suatu kesempatan yang begitu berharga buat saya agar generasi muda dimana pun yang memiliki kekuatan, mampu untuk mempersatukan anak-anak muda lainnya, berjuang bersama karena anak muda ini memiliki inovasi yang bagus, pemikiran-pemikirannya masih segar, ketika mereka terjun di dalam dunia politik, saya yakin idealisme mereka tetap akan mereka pertahankan untuk memperjuangkan masyarakat dan daerahnya ke depan begitu,"harap Peri, yang tanggal 20 November nanti genap berusia 23 tahun.
Markus Peri Anggara ini sangat berharap agar kaum milenial di KabupatenSekadau tidak terlalu larut dalam masa globalisasi, tetapi memanfaatkan globalisasi dengan ikut serta dalam berbagai kegiatan yang bisa dimanfaatkan dari perkembangan teknologi ini.
"Harapan saya sangat besar untuk anak-anak muda di kabupaten Sekadau khususnya karena Kabupaten Sekadau ini adalah kabupaten baru yang berkembang begitu pesat, kita tidak ingin melihat anak-anak muda ini terlarut dalam masa globalisasi yang begitu kerasnya artinya, di satu sisi saya ingin memberikan contoh yang baik kepada teman-teman muda lainnya bahwa anak muda itu punya kesempatan dalam segala hal, tergantung dari kemauan kita untuk memanfatkannya,"kata Peri.
Peri sebagai kaum milenial menceritakan dirinya saat masih sekolah dari SD, SMP SMA sampai di bangku perkuliahan, dirinya aktif di organisasi. Sejak SD dirinya sudah mengikuti berbagai macam organisasi mewakili sekolah, ketika SMP Peri pernah mewakili sekolah untuk mengikuti kegiatan pramuka di Brunei Darussalam sebagai salah satu perwakilan dari Kabupaten Sekadau untuk mewakili Kalimantan Barat di tingkat internasional. Saat di SMA dirnya pernah menjadi ketua Forum anak Kalimantan Barat dan ini merupakan salah satu prestasi. Saat dirinya di kampus Universitas Tanjung Pura Pontianak, dirinya pernah studi banding, studi exchange ke Taiwan.
"Sebagai anak muda dari Kabupaten Sekadau, saya masih mampu bersaing dengan anal muda dari daerah-daerah lain untuk menunjukkan bahwa anak muda kabupaten Sekadau punya kekuatan punya kemampuan intelektual yang bagus, karena saya yakin, masa depan bangsa ini ada ditangan anak-anak muda, maka saya berharap teman-teman lainnya juga bisa mengikuti jejak dan pengalaman saya
"Saya pernah mewakili kampus saya mengikuti study exchange di Taiwan itu dalam rangka berbicara tentang sustainable development goals, yaitu pembangunan yang berkelanjutan, yang pada saat ini sedang gencar-gencarnya pemerintah kita laksanakan yaitu berbicara masalah pembangunan yang berkelanjutan ini dan tujuan pembangunan berkelanjutan jadi fokus pemerintah bagaimana generasi muda mampu meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, ya karena keberhasilan suatu bangsa itu melihat dari bagaimana SDM ini tumbuh ," sambungnya.
Menurut Peri, ketika SDM tumbuh, maka anak-anak muda pun memiliki pemikiran inovatif yang bagus yang luar biasa, tidak banyak lagi anak muda ini berbicara tentang ketika lulus kuliah menjadi pegawai negeri, tidak lagi lulus kuliah menjadi pegawai kantor, sebab sebuah peluang terbuka lebar di era globalisasi yang semakin ketat, dimana persaingan yang semakin keras ini adalah kesempatan untuk anak muda yang harus siap menghadapinya.
"Kita harus sanggup menerima era globalisasi ini dengan cara mengembangkan sumber daya manusia kita jangan lagi kita menjadi pengikut, jangan lagi kita terus melihat ke belakang, tetapi kita harus menjadi pemimpin dan menjadi contoh untuk generasi-generasi lainnya,"kata Caleg dengan nomor urut 2 ini.
Markus Peri Anggara SH yakin bahwa kaum milenial ini terus berjuang dengan terus bersemangat dan masih ingat dengan apa yang pernah Bung Karno katakan "jangan pernah takut untuk bermimpi bermimpilah setinggi langit sebab ketika engkau terjatuh kau akan terjatuh diantara bintang-bintang yang indah."
Pada bagian akhir wawancara, Markus Peri Anggara SH berpesan pada teman-teman bahwa banyak anak-anak muda ini pesimis dengan mengatakan bahwa aku ini bukan orang mampu, bukan anak orang kaya, bukan orang yang berkecukupan.
"Orang kaya saat ini bukanlah mereka yang punya rumah mewah mobil mewah uang banyak, ya kan tapi orang kaya adalah mereka yang punya mimpi karena mimpi adalah dasar kita untuk melangkah, mimpi adalah landasan kita untuk kita melihat ke depan,"tutupnya.
Editor: Pen Jab Radio
Info ini bisa didengarkan melalui radio Dermaga 100,9 FM atau melalui HP anda, klik "dermagfm.com", lalu tekan tanda play di bawah nya.