Foto: Linus selaku Koordinator Juri Lomba Numbuk Padi bersama para peserta. |
"Perlombaan menumbuk dan menampik padi ini disambut baik dalam masyarakat,” ujar Koordinator Juri lomba numbuk padi, Linus kepada Radio Dermaga.
Perlombaan menumbuk padi digelar karena ingin menumbuhkan budaya yang sudah mulai terlupakan oleh anak-anak muda masa kini. Sebab, sudah jarang ditemukan masyarakat yang menumbuk padi karena kebanyakan sudah menggunakan mesin penggiling padi untuk mendapatkan beras. Sayang sekali menurut Nico Bohot, pimpinan Radio Dermaga, peserta yang tampil dsari 11 kontingen ini sebagian orang tua, khususnya ibu-ibu.
"Oleh karena itu, lewat perlombaan ini diharapkan bisa melestarikan budaya yang ada dan sesungguhnya memotivasi generasi muda untuk ikut serta dalam menjaga tradisi," tambah Linus.Menurut Linus, terdapat kriteria penilaian dalam perlombaan, yakni dari cara atau teknik menumbuk padi,
hasil padi yang diperoleh, kehalusan, kerja sama, dan kekompakan peserta. Nilai yang pertama itu adalah kostum, kenapa kostum karena itu nuansa Kayaknya dari wilayah mana itu lebih kental.
"Yang kedua adalah waktu rata-rata waktunya 7 menit saja, selanjutnya kekompakan dalam bekerja samanya sebab dalam menumbuk tadi berempat itu perlu sekali bekerja sama menumbuk dengan masing-masing memberikan kesempatan kepada 3 orang lainnya,"katanya.
Menurut Linus, hasil akhir, artinya apakah beras itu banyak padinya atau antahnya dan banyak sekamnya, karena belum ditampi bersih.
"Itu juga menjadi penilaian yang paling besar itu nilainya hasil hasil akhir padi yang ditumbuk sebanyak 1 kg, dan kita tunggu saja penilaiannya yang akan diumumkan malam ini," tutupnya.
Adapun para pemenang lomba menumbuk padi yang sudah diumumkan oleh panitia dan dikirim oleh Linus kepada radio dermaga pada pukul 19?45 adalah: Juara:
1. Utusan DAD Sekadau Hulu
2. Juara 2 utusan DAD Sekadau Hilir
3. Juara Sanggar Lubuk Kapuak
Linus juga berterima kasih kepada dua rekan Juri atas partisipasi dalam penjurian ini dan berharap event ini menjadi event yang terus menerus dilaksanakan setiap tahun, walaupun saat ini sudah banyak masyarakat Dayak yang mengganti lesun dan alu dengan mesin.(FJ)
Editor Penjab Radio
Info ini bisa disimak di HP Android Anda klik di google chrome dermagafm.com
Tags:
#News